Oleh. Koka Masan, S.Fil
Situasi politik Pilkada di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) saat ini memperlihatkan dinamika yang cukup menarik, terutama dalam kaitannya dengan pengembangan sektor pertanian di wilayah ini. Sebagai daerah yang mayoritas penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian, penting bagi calon pemimpin yang akan datang untuk memiliki visi yang jelas terhadap pembangunan pertanian di TTU. Pertanian bukan hanya sumber penghidupan utama, namun juga sektor strategis yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada masa kampanye, para kandidat sering kali menjanjikan perubahan dan perbaikan sektor pertanian. Namun, kerap kali janji-janji ini hanya berakhir sebagai wacana, tanpa diiringi tindakan nyata pasca terpilihnya pemimpin. Dalam konteks ini, masyarakat TTU memerlukan pemimpin yang tidak hanya memahami potensi pertanian lokal, tetapi juga berkomitmen untuk berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur pertanian, penyediaan akses permodalan bagi petani kecil, serta pelatihan untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.
Selain itu, pengembangan sektor pertanian di TTU harus memperhatikan aspek keberlanjutan. Program-program yang akan dijalankan harus mendorong penerapan teknologi pertanian ramah lingkungan, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanpa merusak ekosistem alam. Di samping itu, calon pemimpin juga harus memiliki kebijakan yang mampu menjamin akses pasar yang stabil dan menguntungkan bagi para petani lokal, sehingga mereka tidak terus-menerus berada dalam ketidakpastian harga hasil pertanian.
Dari perspektif ini, pemilihan pemimpin daerah bukan sekadar pergantian figur, melainkan momentum untuk mengarahkan TTU menuju pengembangan pertanian yang berdaya saing tinggi. Warga TTU perlu memilih sosok yang visioner, berintegritas, dan mampu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, untuk membangun infrastruktur yang memadai. Kebijakan yang berorientasi pada pengembangan pertanian, terutama pada komoditas unggulan TTU, seperti jagung, kacang-kacangan, dan hortikultura, harus menjadi prioritas dalam pemerintahan mendatang.