Kefamenanu; Salah satu budaya orang Timor yakni tenun ikat, kita mengetahui bahwa kapas merupakan bahan baku untuk sebuah kain.
Kapas diolah menjadi kain dengan harga jual yang sangat mahal. Meskipun mahal harganya namun tetap disukai oleh banyak orang termasuk dari mancanegara karena corak dan motif serta bahannya berbeda dengan benang yang ada saat ini. Pengolahan kapas menjadi kain juga melaui berbagai proses panjang dengan waktu yang cukup lama.
Tanaman kapas saat ini hampir punah karena ditengah perkembangan zaman saat ini manusia sudah terbiasa dengan beli benang dari toko dan kios.
Untuk mengembalikan kehadiran kapas sebagai tanaman bahan baku produksi kain tenun ikat Pemerintah Desa Bannae Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi NTT bekerjasama dengan yayasan Kuamnasi melakukan inisiatif untuk kembali membudidayakan kapas.
Hal tersebut dibuktikan dengan kegiatan penanaman kapas secara simbolis yang dilakukan oleh Bupati Timor Tengah Utara, Drs.Juandi David. Rabu, 8/12/2021 dilokasi kebun masyarakat yang berada persis di belakang Kantor Desa Bannae.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati TTU, Drs. Juandi David, para Asisten, para Pimpinan OPD, Kapolsek Insana, Kodim 1618 TTU, Camat Insana Barat, Penjabat Kades Bannae, para tokoh masyarakat dan masyarakat desa tersebut.
Baca juga : Bupati TTU Tutup Pelatihan Kecakapan Wirausaha
Bupati TTU Drs. Juandi David mengatakan tanaman kapas saat ini sudah hampir punah, padahal hasil tenunnya memberi dampak baik bagi masyarakat dalam peningkatan ekonomi masyarakat.